Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berhasil selamat dari upaya pembunuhan yang terjadi di lapangan golf miliknya di Florida. Insiden tersebut melibatkan penembakan yang dilakukan oleh seseorang yang kini telah ditahan, menurut laporan dari aparat keamanan AS.

Pada Sabtu (14/9/2024), Dinas Rahasia yang bertugas menjaga keamanan Trump melaporkan bahwa salah satu agen mereka melihat laras senapan muncul dari semak-semak dekat lokasi. Para agen segera melepaskan tembakan ke arah senapan dan pelaku. Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkapkan bahwa Trump saat itu berada sekitar 275 hingga 455 meter dari lokasi senapan.

Di tempat kejadian, pihak berwenang menemukan senjata api jenis AK47, teropong, dua ransel, dan kamera GoPro. Seorang saksi yang berada di lokasi melaporkan melihat pelaku melarikan diri dari semak-semak dan masuk ke dalam mobil Nissan hitam setelah agen Dinas Rahasia menembaki kendaraan tersebut beberapa kali.

Menurut Sheriff Ric Bradshaw dari Palm Beach County, saksi yang memotret dan mencatat nomor plat mobil Nissan hitam tersebut sangat membantu. Polisi kemudian menghentikan kendaraan itu di Martin County, sebelah utara klub golf, dan menangkap pelaku berdasarkan identifikasi saksi.

Sheriff Bradshaw memuji tindakan cepat agen Dinas Rahasia yang melompat lebih dulu ke lokasi untuk melindungi Trump. “Mereka memiliki agen yang melompat lebih dulu ke tempat presiden berada dan dapat melihat laras senapan mencuat dari pagar dan segera menyerang orang itu, saat orang itu melarikan diri,” kata sheriff dalam konferensi pers.

Dinas Rahasia mengonfirmasi insiden tersebut melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter), menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kejadian yang melibatkan mantan presiden. Trump sendiri melalui email kepada para pendukungnya menyatakan bahwa ia “aman dan sehat” serta menegaskan tekadnya untuk terus maju. “Tidak ada yang akan memperlambat saya,” tulisnya.

Insiden ini terjadi hampir dua bulan setelah percobaan pembunuhan lain di Butler, Pennsylvania, di mana seorang pria bernama Thomas Matthew Crooks menembaki Trump menggunakan senapan AR-15. Dalam kejadian itu, satu penonton tewas dan Crooks, 20 tahun, tewas ditembak oleh penembak jitu Dinas Rahasia.

Terkait insiden terbaru, Dinas Rahasia mendapat sorotan tajam karena pelaku dapat melakukan penembakan ke arah Trump. Direktur Dinas Rahasia, Kimberly Cheatle, mengundurkan diri dalam waktu dua minggu setelah insiden sebelumnya. Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan mengenai insiden ini dan merasa lega mendengar bahwa Trump dalam keadaan aman.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *