Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam pencarian Harun Masiku (HM), buron yang selama ini menjadi sorotan publik. Dalam penyelidikan terbaru, KPK mengumumkan bahwa mereka telah menemukan mobil milik Harun Masiku yang selama dua tahun terakhir terparkir di Thamrin Residence, Jakarta. Mobil ini ditemukan pada Juni 2024, dan di dalamnya ditemukan sejumlah dokumen yang terkait dengan Harun Masiku.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, kepada awak media di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (13/9/2024). Dalam pernyataannya, Asep menjelaskan bahwa dokumen-dokumen tersebut menjadi temuan penting dalam penyelidikan kasus buron ini.
“Di mobil tersebut ditemukan dokumen terkait HM,” ujar Asep Guntur Rahayu, menjelaskan tentang temuan yang semakin memperjelas jejak Harun Masiku setelah dua tahun kabur dari kejaran hukum.
Penemuan mobil yang telah lama terparkir ini menambah serangkaian langkah progresif yang dilakukan oleh KPK dalam mengejar buron kelas kakap tersebut. Sejak menghilang pada tahun 2020, Harun Masiku menjadi buron yang sangat dicari oleh lembaga antikorupsi itu. Kasusnya telah menjadi simbol dari tantangan besar dalam penegakan hukum terkait korupsi di Indonesia.
Mobil Terparkir Selama Dua Tahun di Thamrin Residence
Mobil yang digunakan oleh Harun Masiku ditemukan terparkir di Thamrin Residence, salah satu kawasan elit di Jakarta. Mobil tersebut diketahui sudah berada di tempat itu selama dua tahun, tanpa ada tanda-tanda pemiliknya.
“Mobil yang dipergunakan ditemukan di Thamrin Residence. Sudah terparkir selama dua tahun,” ungkap Asep Guntur.
Temuan ini membuka kemungkinan baru tentang keberadaan Harun Masiku dan menjadi salah satu bukti kuat bahwa ia mungkin masih berada di Indonesia, meskipun sebelumnya ada spekulasi bahwa Harun melarikan diri ke luar negeri.
Langkah Lanjut KPK dalam Mencari Harun Masiku
Penemuan mobil ini bukan satu-satunya temuan penting dalam kasus ini. Sebelumnya, Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango, juga menyampaikan bahwa upaya pencarian Harun terus dilakukan dengan intens. Dalam wawancaranya di Bogor, Nawawi mengungkapkan bahwa KPK terus berkomunikasi dengan penyidik yang bertanggung jawab atas kasus ini, termasuk dengan Rossa Purbo Bekti, yang kini menjadi Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) dalam penanganan perkara Harun Masiku.
Nawawi menambahkan, bahwa meskipun Rossa sempat tidak dimasukkan dalam tim penyidik di awal kasus ini, ia kemudian diminta kembali untuk memimpin tim pencarian setelah Harun tidak kunjung ditemukan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan KPK dalam mengusut tuntas kasus ini.
“Ketika perkara itu dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan, pada awalnya nama Rossa tidak lagi dimasukkan dalam satgas. Seiring dengan pencarian Masiku yang nggak ketemu ini, kemudian kami meminta jajaran penindakan memasukkan lagi Rossa,” jelas Nawawi.
Nawawi juga mengatakan bahwa dirinya rutin berkomunikasi dengan Rossa setiap minggu untuk memantau perkembangan pencarian Harun Masiku. “Hampir tiap minggu saya telpon dia (Rossa), ‘Mas, bagaimana perkembangannya, mas?’,” ungkap Nawawi.
Kasus Harun Masiku: Sebuah Simbol Tantangan Penegakan Hukum
Harun Masiku merupakan mantan calon legislatif dari PDI-P yang terjerat kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI pada tahun 2020. Sejak terungkapnya kasus ini, Harun berhasil melarikan diri dan menjadi salah satu buron paling dicari oleh KPK.
Meskipun sudah hampir empat tahun berlalu sejak pelariannya, KPK tidak berhenti melakukan upaya untuk menangkap Harun. Penemuan mobil yang terkait dengan Harun ini menjadi sinyal bahwa KPK semakin mendekati penyelesaian kasus ini. Namun, hingga saat ini, keberadaan fisik Harun masih menjadi teka-teki besar.
Berbagai spekulasi muncul, termasuk dugaan bahwa Harun telah melarikan diri ke luar negeri. Namun, dengan ditemukannya mobil ini di Jakarta, ada kemungkinan bahwa Harun sebenarnya masih berada di dalam negeri, bersembunyi di tempat yang tidak diketahui publik.
Harapan Publik terhadap Penyelesaian Kasus
Kasus Harun Masiku tidak hanya menyangkut penegakan hukum semata, namun juga menjadi ujian bagi integritas lembaga penegak hukum di Indonesia. Publik menaruh harapan besar agar KPK dapat segera menangkap Harun Masiku dan mengungkap seluruh jejaring korupsi yang terlibat dalam kasus ini.
Pihak KPK sendiri menegaskan bahwa mereka akan terus berupaya maksimal untuk menemukan Harun Masiku, dan setiap perkembangan kecil seperti penemuan mobil ini akan dijadikan pijakan untuk langkah-langkah berikutnya.
Dengan temuan baru ini, semakin jelas bahwa KPK tidak menyerah dalam upaya pencarian Harun Masiku, meski sudah berjalan selama bertahun-tahun. Penegakan hukum di Indonesia, terutama dalam kasus-kasus korupsi besar, membutuhkan ketegasan dan konsistensi. Harun Masiku, sebagai simbol dari perlawanan terhadap hukum, diharapkan bisa segera ditangkap dan diadili, sebagai bentuk keadilan bagi masyarakat Indonesia.