Jakarta – Pernahkah Anda merasa frustrasi ketika awak kabin pesawat tidak mau membantu Anda menyimpan koper ke kompartemen bagasi di dalam kabin? Anda tidak sendirian dalam perasaan ini. Banyak penumpang yang mengalami hal serupa, namun ada alasan penting mengapa kru kabin seringkali enggan membantu dalam hal ini. Meskipun di Indonesia masih ada pramugari yang dengan senang hati membantu menaikkan koper ke kompartemen bagasi, situasi ini ternyata memiliki latar belakang yang tidak banyak diketahui.
Seorang pramugari, yang aktif membagikan informasi seputar pekerjaannya di TikTok, mengungkapkan alasan di balik ketidakmauan mereka untuk membantu menyimpan barang bawaan penumpang. Cierra Mistt, pramugari tersebut, menjelaskan bahwa dalam beberapa maskapai, para awak kabin tidak mendapatkan bayaran hingga semua penumpang telah naik dan pintu pesawat ditutup. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka sering kali menolak untuk membantu memasukkan koper ke kompartemen bagasi.
“Karena itulah alasan di balik kebijakan kami yang mengatakan bahwa kami tidak bisa membantu Anda menyimpan barang bawaan. Kami hanya dibayar setelah semua proses boarding selesai,” ujar Cierra dalam unggahan TikTok-nya.
Selain itu, Cierra juga mengungkapkan bahwa awak kabin memiliki kemampuan untuk membuka toilet yang terkunci dari luar, meskipun ini mungkin membuat beberapa penumpang merasa tidak nyaman. “Kami memiliki opsi ini untuk keadaan darurat, seperti jika seseorang membutuhkan bantuan di kamar mandi atau dalam situasi darurat lainnya,” tambahnya. Fitur ini penting untuk menjaga keselamatan penumpang dan memastikan bantuan dapat diberikan dengan cepat jika diperlukan.
Pernyataan ini didukung oleh rekan pramugari, Kat Kamalani, yang menambahkan bahwa ada kesalahpahaman umum mengenai tugas pramugari. Banyak penumpang yang mengira bahwa salah satu tugas pramugari adalah mengangkat barang bawaan penumpang ke kompartemen bagasi. “Sebenarnya, maskapai kami, dan banyak maskapai lain, melarang kami melakukan itu karena risiko cedera. Selain itu, jika terjadi cedera saat membantu penumpang, kami tidak akan mendapatkan perlindungan asuransi,” jelas Kat, sebagaimana dilansir dari The Mirror pada Sabtu (14/9/2024).
Reaksi netizen terhadap pernyataan kedua pramugari tersebut sangat beragam. Beberapa orang merasa bahwa seharusnya pramugari dibayar sejak mereka melangkahkan kaki ke pesawat, bukan hanya saat pintu pesawat ditutup. Hal ini menimbulkan diskusi mengenai sistem pembayaran dan perlindungan yang diterima oleh para kru kabin. Banyak pula yang mengungkapkan rasa terima kasih atas penjelasan yang mereka anggap sangat membantu untuk memahami situasi yang sebenarnya.
Dalam konteks ini, penting bagi penumpang untuk memahami bahwa meskipun pramugari mungkin tampak enggan membantu dengan bagasi, hal tersebut bukanlah tindakan yang disengaja melainkan berkaitan dengan kebijakan dan prosedur operasional maskapai. Jadi, lain kali saat Anda mengalami situasi serupa, ingatlah bahwa ada alasan yang lebih dalam di balik keputusan tersebut.