Jakarta – Nanas dikenal sebagai buah tropis dengan rasa asam manis yang menyegarkan. Buah ini banyak digemari karena kandungan air yang tinggi, serat, dan vitamin C yang baik untuk tubuh. Namun, ada satu efek samping yang sering dialami oleh banyak orang setelah mengonsumsi nanas, yaitu rasa gatal dan perih di lidah. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh McGill University dan dijelaskan oleh akun sains SF Microscopy di TikTok, rasa gatal yang muncul setelah makan nanas disebabkan oleh adanya ribuan ‘jarum kecil’ yang disebut raphides. Jarum-jarum ini adalah kristal kalsium oksalat yang tidak larut dan berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tanaman nanas dari herbivora. Ketika kita memakan nanas, raphides ini dapat menusuk membran sel di dalam mulut, menyebabkan iritasi yang terasa seperti tusukan-tusukan kecil di lidah.

Selain itu, nanas juga mengandung enzim bromelain, yang berfungsi memecah protein. Enzim inilah yang membuat mulut terasa perih dan bahkan terluka pada sebagian orang. Bromelain sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan, namun saat kita mengonsumsi nanas segar, enzim ini juga bisa menyerang protein di mulut, yang menyebabkan rasa tidak nyaman.

Meskipun begitu, rasa gatal ini biasanya hanya bersifat sementara dan akan hilang setelah beberapa waktu. Bagi sebagian orang yang sangat sensitif, merendam potongan nanas dalam air garam atau memasaknya sedikit dapat membantu mengurangi efek gatal karena proses ini dapat menghancurkan sebagian raphides dan menonaktifkan enzim bromelain.

Mengapa Nanas Menyebabkan Gatal? Penelitian yang dilakukan oleh para ahli mengungkapkan bahwa efek gatal setelah makan nanas sebenarnya adalah bagian dari pertahanan alami tanaman nanas. Raphides, yang merupakan kristal kalsium oksalat, terdapat pada jaringan buah nanas dan berfungsi melindungi tanaman dari serangan herbivora. Ketika buah nanas dikonsumsi, kristal ini bisa menembus jaringan lembut di mulut kita, menimbulkan rasa gatal dan perih yang tidak nyaman.

Sementara itu, bromelain, enzim yang terkandung dalam nanas, juga berperan dalam membuat mulut terasa gatal. Bromelain memiliki kemampuan untuk memecah protein, dan mulut manusia juga mengandung banyak protein. Saat kita makan nanas, bromelain mulai bekerja memecah protein di lidah dan mulut kita, menyebabkan iritasi dan rasa tidak nyaman.

Bagi sebagian orang, reaksi terhadap nanas ini bisa lebih intens dan terasa menyakitkan. Gejala-gejala ini, seperti rasa terbakar atau gatal yang berlebihan, biasanya terjadi pada individu yang lebih sensitif terhadap kalsium oksalat atau bromelain. Namun, dalam kebanyakan kasus, reaksi ini hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

Cara Mengurangi Rasa Gatal Setelah Makan Nanas Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa gatal di lidah setelah makan nanas. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan merendam nanas dalam air garam sebelum dimakan. Air garam dapat membantu memecah sebagian raphides dan menurunkan aktivitas bromelain, sehingga mengurangi efek gatal. Alternatif lain adalah memasak nanas sebentar, karena panas dapat menghancurkan enzim bromelain dan menghilangkan sebagian besar raphides.

Selain itu, memilih nanas yang lebih matang juga dapat mengurangi risiko gatal di mulut. Nanas yang belum sepenuhnya matang cenderung memiliki kandungan bromelain yang lebih tinggi, sehingga lebih mungkin menyebabkan rasa gatal yang lebih intens. Dengan memilih nanas yang sudah matang sempurna, efek gatal ini dapat diminimalisir.

Manfaat Kesehatan Nanas Meski memiliki efek samping seperti rasa gatal di mulut, nanas tetap merupakan buah yang kaya akan manfaat kesehatan. Nanas dikenal kaya akan vitamin C, yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh, meningkatkan produksi kolagen, dan bertindak sebagai antioksidan. Kandungan serat pada nanas juga bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan.

Selain itu, bromelain yang terkandung dalam nanas memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan, serta membantu pemulihan otot setelah berolahraga. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bromelain dapat membantu meredakan gejala sinusitis dan meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi pembekuan darah.

Bagi orang yang tidak mengalami reaksi negatif terhadap nanas, buah ini adalah tambahan yang lezat dan bergizi untuk diet harian. Kandungan vitamin, mineral, dan enzim yang terdapat dalam nanas memberikan berbagai manfaat kesehatan yang sangat baik untuk tubuh.

Kapan Harus Berhati-hati? Bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki alergi terhadap kalsium oksalat atau sensitivitas terhadap enzim bromelain, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi nanas. Jika setelah makan nanas Anda mengalami gejala yang lebih parah seperti pembengkakan, kesulitan bernapas, atau reaksi alergi lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Namun, bagi kebanyakan orang, sensasi gatal dan perih setelah makan nanas biasanya hanya bersifat sementara dan bukan merupakan reaksi alergi serius. Rasa gatal ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat atau dapat diminimalisir dengan beberapa metode sederhana seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Dalam jumlah yang tepat, nanas bisa menjadi tambahan yang menyegarkan dan bergizi dalam diet kita. Meskipun rasa gatal di lidah kadang mengganggu, manfaat kesehatan yang ditawarkan buah ini jauh lebih besar. Dengan mengetahui penyebab rasa gatal ini, kita bisa lebih siap dalam mengatasi efek samping tersebut dan tetap menikmati kelezatan buah tropis yang satu ini.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *